MSFC | Malang Street Fire Community

Komunitas Honda CB150R Street Fire Malang

Merawat aki agar tidak gampang rusak

1 comment
Pada organ tubuh manusia lambung bertugas menyimpan makanan, mencerna dan menggunakannya sebagai energi. Pada sepeda motor, aki mempunyai tugas yang mirip  dengan lambung. Menyimpan listrik dan menggunakannya ketika dibutuhkan sebagai energi.

Sayangnya, pemilik motor sering lupa merawat aki, bahkan lebih sering mengabaikannya. Tidak dirawat, di intip pun jarang. Padahal aki butuh dirawat. Mulai dari kebersihan kutub, level air aki sampai kebersihan bodi aki.Tanpa perawatan, jangan harap usia aki bisa panjang. Jika biasanya mencapai sekitar 2 tahun, tanpa perawatan tidak lebih dari 1 tahun. Aki mati berarti tidak bisa menyimpan lagi energi listrik. 

Langkah-langkah untuk merawat aki:


  • Level Air Aki
    Air aki ada masa jenuhnya. Titik tersebut ditandai dengan berkurangnya bera jenis (bj) dari air aki. Untuk melihat bj harus menggunakan alat khusus berupa tabung. Ditabung tersebut ada 3 warna yang menjadi indikator kesehatan air aki. Berwarna hijau yang berarti kondisi air aki masih sangat baik, putih yang berarti baik dan merah yang berarti kondisi air jelek. Beberapa alat ukur tidak menggunakan lambang warna, melainkan prosentase.

    Untuk mengembalikan ke bj yang sesuai kebutuhan proses penyimpanan listrik, penambahan cairan aki menjadi keharusan. Saat proses charging ada sebagian dari air aki yang menguap. Oleh karena itu dubutuhkan pengisian ulang. Selain mempertahankan level, juga berguna sebagai sirkulasi.
  • Air Acci & Accu Zuur
    Paling sederhana  untuk membedakannya adalah accu zuur dibungkus botol bening dengan label dan ditutup botol warna merah. Sedangkan air aki dikemas dalam botol dengan label dan tertutup biru. 

    Accu Zuur atau sering disebut dengan aki sir merupakan larutan elektrolit asam sulfat sehingga mampu mengikat ion negatif dan positif pada sel aki. Ada berat jenis tertentu untuk memaksimalkan kinerja dari sel aki. BErat jenis aki sir umumnya dijual dalam kemasan botol merah untuk keperluan aki. Karena asam, sifanya cukup ganas. Dalam konsentrasi tinggi, jika kena kulit akan gatal-gatal, bahkan kain bisa bolong. Sedangkan jika terkena logam akan mempercepat laju korosi.

    Sedangkan air aki, umumnya sering dikemas dalam botol berlabel biru dan bertutup biru. Karena prosesnya, kerap disebut air suling atau air destilasi dan bersifat netral serta tidak mengandung logam. Hal ini berbeda dengan air mineral yang digunakan untuk air minum. Air mineral tidak bisa digunakan untuk ditambahkan pada aki karena sifatnya masih mengandung logam. Jadi jangan menggunakan air biasa. Selain air aki dengan botol biru, untuk menambahkan cairan pada aki bisa menggunakan aquadest. Liquid ini sama-sama air hasil sulingan yang sudah tidak mengandung logam. 


    Karena beda prinsip tersebut air aki dan accu zuur memeliki kegunaan yang berbeda. Air yang digunakan untuk menambah adalah air suling dengan label biru. Untuk menambahkan cukup sampai tanda upper level.

    Khusus untuk accu zuur hanya digunakan ketika pengisian cairan pertama kali. Jika digunakan untuk menambah maka sel pada aki akan cepat rusak karena tingkat keasamannya terlalu tinggi. Jangan sampai telat menambah level air aki. Jumlah cairan yang terlalu rendah akan menyebabkan sel tidak terendam cairan, sehingga sel memutih dan tidak berfungsi lagi.

  • Rajin membersihkan kutub
    Hal yang sering tidak diperhatikan pada aki adalah bagian kutub. Akibat proses charging, sering muncul jamur. Hal tersebut adalah wajar karena pada bagian kutub terjadi proses oksidasi secara terus menerus. Jika terus dibiarkan, jamur tersebut akan menghambat proses charging. Kabel dari kiprok tidak menempel sempurna pada kutub aki. Akhirnya aki sering kekurangan asupan listrik.

    Untuk membersihkan jamur pada kutub aki sebernya sangat mudah. Ada 2 cara yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah dengan menyiram air panas. Gunakan air panas lantas siram pada kutub yang terdapat jamur. Dalam sekejab akan langsung rontok. Cara yang kedua dengan menggunakan cairan kimia berupa contact cleaner. Cairan ini sering digunakan sebagai pembersih pada permukaan logam elektronik. Sifatnya abrasif terhadap jamur. Penggunaan contact cleaner jauh lebih bersih karena mudah menguap dibanding memakai air panas.
  • Campur EDTA
    Dalam bahasa kimia, EDTA singkatan dari Ethyl enediamine Tetraacetic. Dalam notasi kimia EDTA punya kode Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau lebih sering disebut dengan EDTA teknis. Di dunia industri, EDTA sering bertugas sebagai pelarut atau perontok ion pada metal. EDTA mampu menghilangkan deposit sulfat ketika charging dan melepaskan energi, pada lempeng aki. Tugas EDTA merontokkan deposit sulfat tersebut. Sehingga proses charging dan melepas energi tidak terganggu. Karena lempeng selalu bersih dari deposit sulfat, umur aki lebih panjang. Paling tidak bisa 2-3 kali usia normal pemakaian.

    Cara menggunakan EDTA sangat mudah. Tidak perlu proses yang berbelit-belit. Yang terpenting adalah menyiapkan barang-barang kebutuhan seperti EDTA, air aki botol biru (aquadest), sendak makan dan lap. Untuk perawatan,  campurkan EDTA sebanyak 2-3 sendok makan dalam 1 liter aquadest. Sedangkan untuk aki yang sudah rusak, campurkan EDTA harus lebih banyak sekitar 5-6 sendok makan dalam 1 liter aquadest.

    Setelah campuran selesai, buang seluruh air lama yang berada didalam aki. Usahakan sampai benar-benar tuntas. Kemudian aquadest yang sudah tercampur dengan EDTA tadi ke lubang aki. Setelah selesai lakukan proses charging minimal 2-3 jam. Lakukan hal tersebut setiap 3 bulan sekali. 

1 comment :

  1. Wah bicara aki, apa anggota mfsc sudah ada yg pakai alarm brt smart key? Apa ada kendala ke aki? Dan cari dmana alarm brt di malang. Terima kasih

    ReplyDelete