Sepeda motor bisa menjadi sarana transportasi yang mengasyikkan untuk jalan-jalan, terutama karena hemat. Selain akan mempermudah kita mencapai destinasi-destinasi wisata dengan cepat, bersepeda motor dengan pasangan tentu menjadi momen-momen yang indah. bisa dilakukan dengan bergerombol dengan puluhan sepeda motor (group touring) dan bisa juga dilakukan dengan berboncengan dengan pasangan saja (solo touring).
Jalan-jalan dengan sepeda motor (touring) dalam perjalanan jarak sedang atau jarak jauh menjadi tantangan menarik bagi sebagian orang. Apalagi bila pemandangan indah di sepanjang perjalanan bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Namun sebelum Anda jalan-jalan dengan sepeda motor, baik dalam group touring maupun solo touring, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut agar perjalanan Anda lancar dan menyenangkan.
1. Cek Kondisi Sepeda Motor Sebelum Touring
Pengecekan sepeda motor sebelum jalan-jalan sangat penting untuk menjamin perjalanan Anda tidak terganggu, apalagi harus menyisihkan waktu untuk memperbaiki sepeda motor yang rusak. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum touring adalah filter udara, oli, sistem pembakaran, rem, suspensi, dan lampu. Dengan sepeda motor yang prima, Anda bisa puas jalan-jalan tanpa perlu direpotkan sepeda motor yang mogok.
2. Jaga Emosi dan Tetap Rasional Selama Perjalanan
Selain mempersiapkan sepeda motor dan berdoa sebelum touring, Anda juga harus menjaga emosi selama perjalanan di atas sepeda motor. Kadang di jalan raya Anda bisa menemui pengguna jalan yang tidak mematuhi aturan safety riding dan hal itu bisa memancing emosi Anda. Jika Anda jalan-jalan dalam group touring, Anda juga tidak boleh arogan. Tetap bersikap rasional dan tidak terpancing dengan provokasi pengguna jalan yang lain tentu menjamin Anda selamat sampai tujuan wisata yang Anda tuju.
3. Bedakan Perjalanan Siang dan Malam Hari
Anda juga harus mempertimbangkan untuk touring pada siang hari atau malam hari. Perjalanan siang hari menuntut kewaspadaan karena biasanya kondisi jalan pada siang hari lebih ramai dibanding malam hari. Selain itu kondisi cuaca yang panas juga akan membuat Anda cepat lelah. Sebaliknya perjalanan di malam hari cukup nyaman karena cuaca lebih dingin dan kondisi jalan lebih sepi. Namun Anda harus lebih waspada pada malam hari terutama pada lintasan berkelok dan jembatan.
4. Istirahatkan Badan dan Sepeda Motor Anda Secara Teratur
Meskipun touring menjadi perjalanan yang mengasyikkan, jangan lupa istirahatkan badan Anda dan sepeda motor Anda. Jangan terpaku pada target waktu, namun jadikan prosesi perjalanan itu sebagai bagian dari rekreasi Anda. Beristirahatlah secara teratur setiap tiga atau empat jam perjalanan untuk menjamin kondisi badan dan sepeda motor Anda tetap terjaga dengan baik. Jaga kebugaran tubuh Anda dan juga menjaga agar sepeda motor Anda terhindar dari overheat machine.
Point-point yang harus di perhatikan:
Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
Plat Nomor depan belakang.
Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother.
Istilah-Istilah Dalam Touring :
Kapten = Pimpinan Touring
Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil
Kode Touring
Sikap Tangan Diangkat Dengan 2 Jari
Secepatnya untuk membentuk formasi 2 baris, dengan maksud agar racing line yang dipakai tak sampai di desaki motor atau mobil lain. Aturannya sikap demikian hanya dilakukan di jalanan dengan 2 lajur. Sikap ini juga harus memperhatikan, kepentingan pengguna jalan yang lain yang memakai jalur di sisi paling kiri. Jadi formasi motor agak cenderung lebih ke tengah, dengan asumsi kecepatan berada di kisaran rata-rata 30kph.
Sikap Tangan Diangkat Dengan 1 Jari
Berpeluang jalanan yang akan dilewati padat, sehingga untuk mengurai kemacetan, formasi secepatnya dirubah dengan posisi satu baris. Dan sikap ini harus diikuti secara otomatis oleh rider paling belakang, untuk memperlambat kecepatan. Agar jarak motor di depan lebih lebar dan mempermudah proses formasi 1 baris. Sisi lain, cara ini kadang juga biasa di terapkan saat berkendara di kecepatan di atas 80 kph.
Sikap Tangan Melambai Tegak Ke Kiri
Pada Radius sebelum 100meter di depan terdapat tikungan, jadi arti tikungan disini bisa luas. Sebab, Ketegori tikungan ada yang tajam, U-Turn atau tikungan menurun atau tanjakan. Maka sikap tangan demikian ini harus di pahami oleh rider lain, untuk tetap bersiaga dalam pengereman maupun mengatur bukaan handgrip sehubungan dengan menjaga speed yang konstan.
Sebaliknya kalau akan belok ke kanan, tangan kiri yang akan tetap melambai tapi ke arah kanan. Dan untuk mempermudah sandi tangan ini, 4 pengendara terdepan harus cepat untuk mengikuti sikap tangan ini. agar pengendara di baris belakang, juga cepat untuk meresponnya
Sikap Tangan Kiri Melambai Dari Kanan Ke Kiri Pada Formasi Satu Baris
Minta Ruang dari subyek yang ada di depan dari jalur yang berlawanan untuk keperluan menyalip. Formasi demikian ini, kemudian akan otomatis dikiikuti oleh winger untuk bersanding di sisi kanan diantara 2 motor. Sekaligus untuk mempertegas kepeada pengendara yang ada di arah belawanan, kalau membutuhkan ruang untuk menyalip. Dan pada kondisi seperti ini, biasanya sang captain memberikan acungan jempol pada kendaraan yang disalip atau kendaraan yang berada di arah berlawanan.
Sikap Tangan Diangkat Mengepal & Tapak Tangan Membuka
Captain yang mengepalkan tangan sembari diangkat, sedang co captain tapak tangannya dibuka. Itu artinya, secepatnya untuk mengurangi kecepatan dari kecepatan sebelumnya. Hal demikian ini biasanya terjadi saat keperluan untuk mencari sebuah lokasi pom bensin-rumah makan, tikungan atau perempatan. Maka, harus otomatis diikuti oleh rider lain untuk menurunkan kecepatan. Pasalnya, sikap tangan demikian ini captain lagi mengamati jalanan sekitar dan belum ada kepastian menentukan arah.
Sikap Tangan Mengepal Semua
Dipastikan akan ada pemberhentian, bisa jadi sebagaian rider ada yang mengisi BBM, terjadi kecelakaan di depan atau jalanan belaku cuma 1 jalur, seperti yang biasa terjadi pada proses pembangunan jembatan. Maka, setiap rider harus bertanggungjawab dengan proses pengereman yang dilakukan terhadap rider di belakang. Untuk mendapat tanggung jawab ini, mode pengereman juga harus smooth. Agar rider di belakang tetap aman.
Sikap Kaki Kanan/ Kiri Turun
Artinya, dalam waktu dekat di bagaian depan terdapat aspal yang bumpy atau berlubangan di sisi kanan/ kiri. Maka, untuk rider lain anggap sikap ini demikian ini merupakan peringatan keras untuk tetap meningkatkan konsentrasi, agar juga lebih fokus mengamati kondisi aspal. Agar secepatnya mengambil racing line sebelah kiri/kanan.
Sikap Kaki Kanan dan Kiri Turun
Dalam waktu dekat di trek depan banyak lubang yang tak bisa di prediksi, baik di sisi kanan atau kiri. dan sikap demikian ini harus ditanggapi rider agar lebih otomatis untuk melebarkan dengan jarak motor yang ada di depan. Sebab berpeluang akan terjadi pengereman yang mendadak, baik rider di depan maupun di belakang.
Lebih lengkapnya bisa dilihat sendiri gambar di bawah :)
No comments :
Post a Comment